Slogan SMK yang santer terdengar “SMK Bisa!” mulai nampak loyo dan kuyu
melihat fakta BPS menyoal jumlah pengangguran. SMK yang sejatinya
mempersiapkan generasi sekolah menengah untuk siap terjun ke dunia kerja
nampaknya ironi semata. Slogan dismping ini sepertinya hanya membara saat
generasi muda menempuh di jenjang sekolah. Sedang di dunia kerja,
penyerapan baik yang diharapkan nampak belum optimal.
Melihat rilisan BPS tentang jumlah pengangguran di Indonesia, lulusan
SMK masih menjadi nomor wahid penyumbang pengangguran. Sekitar 11,19%
dari total tersebut atau sekitar 814 ribu orang, merupakan tamatan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kepala BPS Suryamin, mengatakan angka tersebut meningkat dibanding Agustus 2012 yang sebesar 9,87%. Artinya tamatan SMK lebih banyak menjadi pengangguran dibanding yang lainnya. “Tingkat penggangguran terbuka pada Agustus 2013 untuk pendidikan, SMK
menempati posisi tertinggi, yaitu sebesar 11,19%,” ungkapnya di Gedung
BPS, Jakarta, Rabu (6/11/2013). Sementara posisi kedua terbanyak adalah tamatan Sekolah Menengah Atas
(SMA) dengan 9,74% dari total pengangguran. Pengangguran dari tamatan
ini terus meningkat dibandingkan Agustus 2012 yang sebesar 9,6%.
Apa Yang Terjadi?
Seperti termaktub dalam salah satu poin Sekolah Menengah Kejuruan dalam website ditpsmk.net yaitu Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi berstandar internasional
belum terwujud. Etos kerja yang digadang-gadang mampu mempersiapkan
siswa di dunia kerja nampaknya belum optimal. Hal ini terkendala
pengelolaan setengah hati SMK.
Pemerintah memberikan keleluasaan dalam pengembangan sekolah menengah
kejuruan atau SMK. Namun, saat ini belum ada peningkatan mutu pendidikan
SMK dan pemetaan mobilisasi lulusan SMK.
Kebijakan pemerintah ini justru ditanggapi dengan euforia, yaitu
munculnya SMK-SMK baru. Apabila tidak ada peningkatan kualitas SMK, maka
industri akan kesulitan menyerap lulusan SMK yang jumlahnya cukup
besar. Tutur Samsudi di UNNES Semarang (berita: kompas.com)
Proyek Negri Awung-Awung Mobnas Esemka
Esemka adalah produk mobil nasional hasil rakitan siswa-siswa Sekolah
Menengah Kejuruan yang bekerja sama dengan institusi dalam negeri dan
beberapa perusahaan lokal dan nasional. Kandungan komponen lokal (dalam
negeri) berkisar antara 50%-90%.
Namun faktanya, mobnas Esemka terengah-engah mencoba menghirup nafas
dalam gempuran mobil Jepang. Esemka yang digadang-gdang oleh Jokowi
menjadi serupa Timor nampak mangkrak. Lebih lagi pemerintah nampak masa
bodoh. Dengan dikeluarkannya kebijakan mobil murah, seperti menikam mati
produksi hasil tangan-tangan siswa SMK.
Sudah empat hari mobil Esemka buatan PT Solo Manufaktur Kreasi
dipamerkan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Hingga hari ini baru 3 unit mobil Esemka yang berhasil terjual di acara
Pameran Produk Dalam Negeri 2013.
Marketing PT Solo Manufaktur Kreasi Tri Yuli Puspitarini mengatakan
sejak mengikuti pameran di JCC, 4 hari lalu sampai saat ini baru 3 unit
mobil Esemka yang laku terjual.
“Sudah ada 3 orang pesan, mereka sudah mau, sudah nanya
nomor rekening dan sudah DP (uang muka),” kata Rini saat ditemui di
acara Pameran Produk Dalam Negeri 2013, di Parkir Timur Senayan,
Jakarta, Minggu (6/10/2013).
Komentar saya :
Hei pemerintah yang sok sibuk dengan urusanya dan masa bodoh dengan keadaan kami. Kalau anda belum bisa mengatasi ini saya yang akan mengatasinya.;lp
Lulusan SMK menjadi penyumbang Pengangguran terbesar. Kok bisa ?
Dalam kaca penglihatan saya, saya mencoba mengamati apa sih yang menjadi lulusan SMK ini menjadi pengangguran dan kenapa mereka tampak bangga dengan statusnya sebagai pengangguran. Ternyata mereka cukup pandai dalam sekolah untuk menerima bebrapa macam mata pelajaran, cukup rajin selama sekolah, tidak pernah membuat onar di sekolah, cukup punya prestasi dibidang olahraga. Tapi diantara mereka tidak satupun mempunyai motivasi yang kuat untuk menjadi orang sukses. mereka menilai kehidupan seperti air yang mengalir. dalam gumamku "air mengalir dari yang tingi ke yang lebih rendah" berarti hidup mereka lambat laun akan semakin berada dibawah bukankah itu merupakan kesempatan bagi orang lain menindas mereka. terutama dalam bidang pekerjaan.
Beberapa perusahaan yang ada di indonesia sekarang memilih penerapan pegawai dengan sistem kontrak dibanding pegai tetap. Mereka terutama Lulusan SMK hari ini bisa kerja tidak menuntut kemungkinan besok mereka di berhentikan dari kerjaan. Setiap hari mereka terancam untuk diberhentikan dari pekerjaan tanpa menerima pesangon dari perusahaan. Kalau seperti itu apa yang boleh kita lakukan. Satu-satunya hal yang harus kita laukan adalah sama-sama membuka pola pikir mereka agar mempunyai pemikiran yang lebih maju.
Tidak perlu menunggu Pemerintah yang mengubah semuanya. Pemerintah cukup sibuk dengan urusan Korupsinya. Kalau Pemerintah masa bodoh melihat nasib Lulusan SMK yang menjadi penyumbang pengangguran NO.1. Kitalah yang merangsek kedepan untuk menghancurkan barisan pengangguran dan menjadikan mereka Lulusan yang Proaktif dalam berwirausaha.
Anda yang tidak modal untuk berwirausaha dan tidak punya kemampuan atau skill dalam dunia bisnis. Gabunglah bersama kami di PADAMPUGANI PASURUAN ADVENTURE kumpulan Pemuda yang ingin bebas secara finansial dan harapan kami untuk kedepanya adalah mengurangi data pengangguran yang ada di Indonesia khususnya bagi Lulusan SMK dan mentiadakan nama anda didalam daftar pengguran kota. Mental buruh boleh tetapi apakah anda tidak ingin mempunyai mental seorang pemimpin. Bukan nanti atau lusa tapi sekarang. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk anda mengubah pola pikir orang miskin yang anda punya. Jika anda sadar akan perbaikan ekonomi di masa depan, jangan takut untuk bertindak.
Selamat bergabung.
Butuh inspirasi kirimkan pertanyaanya ke :
Ym : mukhammadkhoiron83@yahoo.com
WhatsApps : 08113044793
Pin BB : *******
Pin BB : *******
Baca juga artikel yang terkait :